24 April 2008
Pulang dari lunch saya menghantar seorang dari Sri Lanka – Mahasika – ke stasiun Town Hall. Dan tak lupa, saya pun membeli tiket untuk persiapan balik ke Lakemba. Harga tiketnya $ 3,88 tuk sekali perjalanan (single trip).
Nah, dari sana, tinggallah saya sendiri di kota yg berpenduduk lebih dari 4 juta jiwa ini. Saya keliling-keliling kota, menikmati suasana Sydney yg orang-orangnya begitu sibuk dengan peran sosialnya masing-masing.
Jalan-jalan yg tidak begitu besar dan dihimpit oleh pencakar langit, menambah kesan betapa sibuknya kota ini. Walopun begitu kemacetan nggak pernah terjadi. Kalopun ada, paling nggak karena banyaknya persimpangan dan lampu merah, bukan karena ada yg melanggar peraturan-peraturan tersebut.
Setelah sekian jam keliling dan ‘menjamahi’ kota ini, saya pun menuju supermarket yg menjadi tujuan utama para pelajar internasional ketika mau pulang kampung: Paddy’s Market.
Paddy’s Market merupakan supermarket yg khusus menjual pernak-pernik Australia dengan harga yang cukup murah dibandingkan di tempat-tempat lain seluruh Australia (setidaknya informasi itu yg saya terima selain survey yg saya lakukan di Canberra dan Melbourne J) .
Daftar belanjaan yg saya bawa ternyata begitu penting untuk dijadikan acuan mengingat banyaknya barang yg begitu menggoda. WAh, mulai deh penyakit shopingnya kumat, jadinya ada beberapa item yg dibeli yang nggak sesuai perencanaan, dan lagi-lagi membengkak pengeluarannya..hahaha.