25 April 2008
Di malam kedua saya diantar taxi dari Lakemba ke Domestic Airport menuju kota kedua yg akan saya kunjungi. Dengan ongkos AU $30, perjalanan memakan waktu 20 menit, dan selama di perjalanan saya dengan driver berbicara banyak hal, termasuk ttg dirinya yg ternyata imigran Libanon. Yap, komunitas perantauan asal Libanon memiliki jumlah yg cukup signfikan di Australia selain Cina dan India.
Well, naik pesawat murah Virgin Blue (AU $79) dan menghabiskan waktu 1,5 jam membawa saya ke sana tepat pukul 9.45 am. Tibalah saya di kota yg pernah menjadi ”The Most Living able City in the World”: Melbourne!
Turun dari pesawat langsung naik Skybus (AU $16) menuju Southern Cross Station yg menempuh waktu 30 menit. Tiba di sana Elisa dan Ella sudah menunggu. Kita langsung ngopi bareng di Starbucks Coffee. Wah seru bgt, menikmati malam di Melbourne ditemani secangkir Coffee Latte.
Malam kian larut, Ella pun pulang. Lalu saya dan Elisa kembali naik kereta menuju Flinders Station, dekat dengan komplek Monash University. Karena Grant , pacar Elisa, telah menunggu di sana. Tak kurang dari 5 menit, sedan putih tiba menjemput kami. Di tengah perjalanan, kita mampir ke Safeway, semacam Woolsworth yang ada di Canberra (supermarket gitu..tapi di Melbourne 24 jam, klo di Canberra sampe jam 11pm). Beli sedikit makanan dan minuman tuk persiapan besok.
Tepat pukul 2 am, saya tiba di rumah mungil Elisa dan pacarnya di Chadstone. Malam ini, kita tidur pukul 3 am setelah sebelumnya menyantap indomie goreng buatan Elisa, telat banget ya…hehe.
wah… seru ya…
pingin juga nih ke sana, mau liat Sydney teater…
kapan ya….
salam aja bro
Wah sepertinya setelah punya laptop nulisnya jadi kenceng je, selamat deh keep share bro, semoga dapat mengobati kangenku bro, the lucky boy 😀 semangat jangan lupa oleh2 buatku kalau nanti dah balik 😀
ki sebaiknya fotomu kalendernya ngga usah diaktifin di kameranya soalnya kalau di cetak agak kurang sedep kalau ada tanggalnya 😀 hanya saran.