Posted in Diary

Backpacker Senior Kelakuan Newbie #1

SEBUT saja You Know Who. Anggap saja ia lahir di London dari sebuah keluarga belesteran Sri Lanka – Inggris. Usianya sekira 28 tahun, lulusan master Psikologi dari sebuah universitas biasa-biasa saja di London. Kepalanya botak, warna matanya cokelat, dan aksen Inggrisnya sangat riweuh. Sementara warna kulit dan postur tubuhnya yang penuh dengan rambut hitam itu menunjukkan darah Sri Lanka lebih mendominasi ketimbang Inggris-nya. Itu dia si tuan You Know Who. Teman backpacker yang sempat mengusik tidur saya di tiga malam terakhir ini.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pria yang memiliki anting di hidung itu. Testimoni profilnya di situs pertemanan backpacker couchsurfing penuh dengan hal-hal positif. Dia pandai membaca, menari, dan mengaji *eh, kriuuuk*. Dan dia memutuskan menjadi backpacker sejak dua tahun lalu. Dia meninggalkan pacarnya, keluarganya, dan tentu saja pekerjaannya di London. Untuk keputusan berani itu, ia rela menyiapkan satu tahun sebelum dua tahun terakhirnya itu dengan hidup prihatin di London. Karena harus menyiapkan budget yang lumayan untuk berkeliling dunia.

Beberapa negara di Afrika pernah ia singgahi, Amerika Latin, dan tentu saja negara-negara di Asia. *tampaknya negara-negara dari dunia ketiga adalah sasaran empuk para backpacker dari negeri kaya semacam mereka*. Nah, tempat paling baru yang ia singgahi saat ini adalah kos saya, yang (sialnya) berlokasi di negara yang juga berasal dari dunia ke tiga. Indonesia Raya Merdeka Merdeka!

Selama dua tahun berkeliling di berbagai negara dengan seabrek pengalaman lintas budaya, saya pikir si teman You Know Who ini pun tidak akan kesulitan beradaptasi di negara kita. Makan apa saja oke, tidur di mana saja juga boleh, dan bla bla bla bla. Bahkan yang paling membuat saya AHA adalah gaya hidupnya yang jauh dari mobile phone alias HP!! Satu-satunya media komunikasi selama ini adalah email, email, dan facebook. Jadi ketika dia menghubungi saya via SMS ketika tiba di Jogja, dia hanya minta SMS dari orang-orang di dekatnya saat itu saja.

Saya pun langsung berkesimpulan. Membayangkan sosok yang humble, supel, friendly, dan segala macam aura positif dari seorang backpacker sejati. Dengan harapan, saya dapat mencuri banyak hal dari pengalaman-pengalamannya itu. *ya, saya juga memiliki cita-cita menjadi backpacker sebelum tigapuluh*

Hari H pun datang. Si teman You know Who kirim sms “Hi mate, we’ll meet at Circle K Malioboro at 9 pm.”

Mendapati sms dadakan itu, saya pun kaget, karena saat itu tengah makan malam bersama teman. Sementara jam menunjukkan 8.50pm. Well, saya hanya punya waktu 10 menit untuk tiba ke tujuan.  Pada hari normal, 10 menit lebih dari cukup untuk jarak dari tempat saya makan di seputaran Jakal ke Malioboro. Tapi malam itu sungguh berbeda sodara sodara! Suasana lebaran membuat kemacetan di Jogja memicu emosi jiwa. Jalan Mangkubumi ditutup dan jalan ina itu ina itu juga di tutup sehingga jatah 10 menit molor hingga 20 menit berikutnya.

Ketika sampai di Circle K, si Mr. You Know Who langsung berkomentar. “What time is it now? I hate u”. Dan batinku, “WTF” (konflik 1). Dia nggak ngerti ya kalo sekarang suasana liburan? Saya pun langsung ilfil pada kali pertama. $^^%$#^$%^#&%

Tiba di kos. Saya menjelaskan beberapa hal yang bisa ia lakukan dan akses. Tempat tidur, toilet, hingga free internet connection. Bla bla bla bla bla.. Cukup berbasa basi, saya pun langsung meninggalkannya dan menuju laptop kesayangan untuk berinternet ria (di ruang berbeda). Namun, ketika saya baru mau menghampirinya untuk menawarinya minum, ilfil kedua saya pun muncul bahkan sebelum satu jam ia tiba. Ia tiba-tiba muncul dengan segelas air putih yang ia ambil sendiri tanpa permisi (konflik 2).

And I was like.. &$%^&$%^&*^%*$^*

Oke baiklah, batinku…

Mungkin ini hal kecil dan terlalu berlebihan. Atau mungkin juga karena pertemuan awal yang sudah membuat saya ilfil duluan? Yang membuat kesalahan-kesalahan kecil seakan-akan menjadi sebuah kesalahan besar dan tak termaafkan.. *lebay masnya.. hehehe *

—————————————————————————————-

udah ah, nyambung di postingan selanjutnya aja deh… ngantuk…

referensi gambar: http://sandibayuperwira.files.wordpress.com/2009/02/backpacker1.jpg

Author:

He calls himself a simple social butterfly as he frequently engages in social media such as blogs and micro blogging. Indonesian living in Singapore.

58 thoughts on “Backpacker Senior Kelakuan Newbie #1

    1. hahaha… iya namanya juga budaya timur.. kudunya kan dia ngeri zak.. dua taon gtloh kemana2… dudududu,., tapi aku yo lebay..haha.. wis ilfil dari awal kan soalnya.. hehe

  1. ” Masih Untung”

    tuh slogan patut di selipin in ur broken path of ur body…

    Masih Untung >> ngusik iki’, klo ngusik keDamaian para warga malam #kecoa, kodok, nyamuk ++ # bisa2 mereka MUDIK ke PLembang…oh..oh..oh..

  2. wahahahahahhahaha…. keren masnya emang AHA! salut deh pokoknya buat fickry!:-D no comment dah, rasanya tak habis2nya yaaa kalo membicarakan masalah si mister you know who..apalagi ada ‘cerita tambahan’ tentang perlakuannya padaku td mlm, lol, hmm masih ada nih yang mak nyuss ceritanya.. wehehe makanya ayuk nanti kita tennis!:-P

  3. yuhuuuuuuu aku datanggggggggg

    bawa OOT ini :

    DIAN SASTROWARDONO, SANDRA DEWO, LUNA MOYO n QUEENY O GUSSOVA mengucapkan MINAL AIDIN WAL FAIDZIN muhun mahab lahir en batin. Angkat GELAS mu om, LET’S CELEBRATE *ROCK*

  4. ahahahaha……
    1. kali2 kalo mo ambil minum harus pake tanya2 segala, liat km lagi asik berinternet ria justru takut ngeganggu..
    2. backpacker e itu pasti ngrasa udah deket ama lu,bos.he2x.. 😀
    3. ato mgkn krn negara dunia ketiga, jadi semena2.,ha2x
    4. lu marah2 bisa ditebak, pasti dia gak bawa sogokan ya???
    wakakakakakaaaaa….

    :p
    ahaha..

Leave a Reply to fickry Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s