SAYA punya kisah sendiri tentang Jogja. Paling tidak panjangnya cukuplah dijadikan novel trilogi tentang sebuah romantisme anak Sumatera yang merantau ke tanah Jawa. Sebelum di 2011 saya hijrah ke ibukota, sekira hampir 7 tahun hidup saya dihabiskan di kota Gudeg itu. Dinamika kampus, kisah mahasiswa super dan payah, pekerjaan paruh waktu, hingga persoalan hati yang hingga kini tak jelas juntrungannya itu. #eh
Membincang ihwal Jogja memang tak pernah ada habisnya. Kota kreatif yang kerap menawarkan berbagai gelak tawa serta keramahannya, membuat siapapun yang pernah tinggal di sana akan merasa menjadi salahsatu manusia paling beruntung di dunia. Continue reading “Terangnya Philips Hampiri Alun-Alun Utara Jogja”