BALIK dari Amsterdam sekira 1,5 tahun yang lalu, saya melihat begitu banyak perubahan di ibukota Jakarta. Sudirman tak lagi sama, volume kendaraan menggila tiada tara, ruas jalan meluas menyempit tak beraturan, hingga kemacetan jalan yang sudah tak bisa dikira kira mereda kapan. Ya, dua tahun adalah waktu yang cukup untuk mengubah sebuah wajah ibukota. Kemacetan dua tahun lalu yang saya rasakan bukannya semakin membaik namun justru semakin gak jelas juntrungannya. Namun satu yang pasti, sebagai bagian dari warga Jakarta (insert nomor KTP here), kondisi macet yang makin merajalela ini adalah harga dari apa yang kita bayar untuk Jakarta yang jauh lebih baik hingga dua tahun ke depan. Kelak Jakarta dengan MRT dan LRT-nya akan mampu bersaing dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara.
Continue reading “GrabHitch! Cara Sosial Mengurai Macetnya Ibukota”