Sebab sungai adalah semacam liang lahat
Kerikil di sana bak rerumput di sela-sela lisan teratas
Lalu arusnya adalah papan-papan paling bawah
Menghadap barat badan telentang ke dinding merah
Lajunya tenang selaksa jenjang hidup nuju Pencipta
Harapan yang terkubur di ruang gelap
Bersarang di sel-sel otak untuk kemudian terendap-endap berdebu
Sepat dan tongkol mabuk ditimbun gundukan tanah merah
Melucuti ari yang tertempel di tiap lesung tengkorak
Sebab sungai adalah jasad dan seterusnya membangkai bumi
Sebab tepinya adalah rusuk-rusuk khianat
Lalu muaranya adalah kelaminmu
Sebab kenikmatan terdera di pucuk-pucuknya
Menelanjangi imaji syahwat dalam cangkang tanah kuburan
Dan ruh cuma terbang kepayang di awang-awang
Sebab sungai adalah semacam liang keramat []
menarik pisan… 🙂