Posted in Diary

Sukses Terbesar dalam Hidupku

Disclaimer: This is what I literally wrote when I was applying for LPDP scholarship back in 2013

MENJADI satu-satunya anak yang mengenyam pendidikan tinggi di keluarga jutsru merupakan sebuah beban tersendiri bagi saya. Sebagai anak ke-8 dari 9 bersaudara, saya merasa bahwa ada yang salah dengan pendidikan dan lingkungan di mana saya menghabiskan masa kecil dulu. Kedua orang tua saya yang bahkan tidak khatam mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar, menjadi motivasi tersendiri untuk saya tumbuh dan berkembang.

Saya menjadikan kondisi keluarga yang kurang mampu secara ekonomi sebagai bahan bakar untuk bekerja keras dan lebih keras lagi. Salahsatu motivasi terbesar saya adalah menghajikan kedua orang tua saya sejak saya kecil. Bagaimana caranya?

Saya percaya bahwa keyakinan dan doalah yang membawa kita hingga ke titik ini. Belajar yang tekun dan giat telah membawa saya menerima beasiswa sejak SD hingga bahkan lulus dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahkan selama saya berkuliah gratis di UGM, saya juga berhasil mendapatkan beberapa beasiswa lagi seperti beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik, beasiswa Leadership dari PPSDMS Nurul Fikri, hingga beasiswa dari AusAID untuk berkuliah selama 1 semester di University of Canberra, Australia.

Selama saya berkuliah di Australia, saya memanfaatkan waktu senggang dengan bekerja paruh waktu sebagai cleaning service. Ketika teman-teman kampus nongkrong di cafe, makan di mall dan aktif di berbagai acara kedutaan, saya justru harus membersihkan lantai dan meja di kantor Pajak Canberra, Australia.

Alhasil, uang hasil jerih payah saya setiap sore di kantor pajak tersebut berhasil saya tabung untuk dijadikan modal awal keberangkatan haji ibu saya tahun lalu. Tepat di pertengahan 2008, saya menelpon kakak perempuan saya untuk mendaftarkan ibu saya melalui tabungan haji di Bank Mandiri. Dengan modal awal 20 juta, maka satu kursi di 2011 berhasil saya amankan untuk ibu saya. Saya merasa, inilah prestasi terbesar saya selama ini. Dan kelak, saya ingin kembali ke tanah suci bersama beliau.

Ketika kita dapat membuat orangtua kita tersenyum dan bahagia, di situlah letak kebahagiaan tertinggi seorang anak. Karena setelahnya, kesuksesan-kesuksesan lainnya akan terus mengikuti. Mimpi-mimpi yang pelan pelan terkabul adalah buah yang dipetik dari doa-doa yang dipanjatkan seorang ibu. Dari sini saya sadar bahwa setiap langkah apapun yang kita lakukan adalah buah yang kita semai dari restu orang tua dan Tuhan.

Namun, hingga di titik ini saya berdiri, saya tidak pernah merasa puas atas pencapaian yang saya miliki. Selama saya masih memiliki kesempatan untuk berbagi dan terus membahagiakan orang orang di sekitar saya dan menginspirasi orang lain untuk maju dan berubah, itu saya anggap sebagai bentuk kebahagiaan dan kesuksesan sejati.

Posted in Diary, Komunikasi, Netherland

Study Objective when I was Applying A Master Program at The University of Amsterdam in 2013

Study Objective

From the very beginning of my life, I have been fascinated with communication. Given that Indonesia is one of the most “advanced” countries in social media consumption, I am more obsessed with what social media really is nowadays and in the future. Now, as we are the 4th ranked of the top Facebook countries in the world and play a significant role in the social media spheres of the Southeast Asia region. Moreover, social media marketing is also one of the tools that is massively used by a lot of organizations and companies in Indonesia. This fact is actually one of the things that attracts me to study further about social media beside community development where I’m currently working for.  I highly motivate myself to gain what I really want to learn about this field by being a digital community management officer at Putera Sampoerna Foundation’s Marketing Communications Department. I could find and ellaborate more about how to identify and map social media matters in Indonesia, specifically in my industry (passion): youth, education, and community development.

Most Indonesian people naturally love to talk, love to chat, and love to socialize with others. This is one of the factors causing social media in Indonesia to grow so fast. People nowadays are really attached to social media and most communities in Indonesia use social media as one of their communication channels to share their ideas and activities with the public. For instance, what I have been doing with community in Rotaract Club Semanggi Jakarta and Gerakan Indonesia Berkibar is educating kids and primary school students through social media to build the personal branding and public relations activities of the community. Last January I was invited by the US Embassy to have lunch with Susan Stevenson, the Deputy Assistant Secretary for Public Diplomacy in the Bureau of East Asian and Pacific Affairs. We had a discussion with other social media activists and shared a lot of things, including what I have been doing with my community. We have been doing many fundraising activities through social media, such as for victims of the Merapi volcano eruption in 2010 and the Yogyakarta earthquake in 2006. In 2012, we also had a bazaar charity which enabled people living in slum area (Karet Tengsin Area) to shop a lot of cheap clothes for Eid celebration (Islamic big day). The raised fund of the bazaar was distributed to the children who were still in medication treatment.

My interest in social media and digital media is very personal and related to my personal passion for internet and community development. People call me a social butterfly since I frequently engage in social media such as blog, twitter, and facebook as well as communities. Even Indonesia has a good reputation regarding social media, there are still a lot of cases where people abuse it. Some of us are not ready go social! I believe that my background in communication and media studies and my passion in community development will be a powerful tool to contribute to my country. My choice to attend university in the Netherland was influenced by my passion to help develop a good atmosphere and system of democratic engagement through social media. The Netherland is a nation which has a strong foundation in democracy, and it is a great model for Indonesia, which has a lot of similarities. Indonesia and the Netherland are both countries with huge populations representing various ethnicities and cultures. Since the reformation era, I believe that everyone in this country has the right to express their voice. And social media is one of today’s most powerful tools to execute the ideas of freedom.

As a developed country, the Netherland facilitates a flexible educational system that provides a positive atmosphere for the growth and development of democracy. Everyone regardless of social, cultural, or ideological background can pursue a worthy education. Living in the Netherland and experiencing social media atmosphere will provide me with the opportunity to gain both academically and practically social media and community development of Netherland, while allowing me to explore my interest in culture, environment, freedom, and democratization. I believe it will support my vision in developing Indonesia’s social media and community development. After finishing my education, I will return to work  at Putera Sampoerna Foundation or any NGO focused on education and community development. I would also love to work in a university or with communities such as Rotaract Club and Gerakan Indonesia Berkibar for the betterment of Indonesia education.

Posted in Ads, Diary, Teknologi, Travel

GrabHitch! Cara Sosial Mengurai Macetnya Ibukota

BALIK dari Amsterdam sekira 1,5 tahun yang lalu, saya melihat begitu banyak perubahan di ibukota Jakarta. Sudirman tak lagi sama, volume kendaraan menggila tiada tara, ruas jalan meluas menyempit tak beraturan, hingga kemacetan jalan yang sudah tak bisa dikira kira mereda kapan. Ya, dua tahun adalah waktu yang cukup untuk mengubah sebuah wajah ibukota. Kemacetan dua tahun lalu yang saya rasakan bukannya semakin membaik namun justru semakin gak jelas juntrungannya. Namun satu yang pasti, sebagai bagian dari warga Jakarta (insert nomor KTP here), kondisi macet yang makin merajalela ini adalah harga dari apa yang kita bayar untuk Jakarta yang jauh lebih baik hingga dua tahun ke depan. Kelak Jakarta dengan MRT dan LRT-nya akan mampu bersaing dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara.

 

Continue reading “GrabHitch! Cara Sosial Mengurai Macetnya Ibukota”

Posted in Ads, Diary, Umum

Kesempatan yang Sama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

BEBERAPA waktu lalu saya sempat menghadiri pertemuan tahunan alumni penerima beasiswa LPDP. Sekira lebih dari 1000 alumni LPDP dari berbagai angkatan baik lulusan dalam maupun luar negeri bersua di salah satu aula besar kompleks Kementerian Keuangan. Selain sebagai salah satu alumni, saya sendiri sempat menjadi salah satu narasumber di salah satu sesi rangkaian kegiatan tahunan tersebut. Membayangkan Indonesia 10 tahun kelak, pertemuan alumni ini setidaknya memberikan harapan bahwa mimpi menjadi bangsa yang lebih baik dan bermartabat bukan lagi sebuah keniscayaan.

Berbicara tentang pendidikan, saya sendiri merupakan produk dari sistem pendidikan kita yang konon katanya timpang dan sarat masalah. Tanpa bermaksud mengeneralisir, setidaknya saya sendiri melihat persoalan ini dari kacamata pribadi. Akses pendidikan berkualitas yang tidak merata serta infrastruktur yang juga masih memiliki PR panjang adalah sedikit dari rentetan potret pendidikan tanah air. Saya tidak ingin membahas kualitas pendidikan kita yang masih jauh panggang dari api, namun satu yang pasti adalah akses pendidikan berkualitas kita betul-betul hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat kita. Continue reading “Kesempatan yang Sama untuk Masa Depan yang Lebih Baik”

Posted in Diary, Komunikasi, Press

Social Media and Aggressive Behavior: Case Study Analysis on Cyberbullying Among Adolescents

Bullying on the InternetRecently, a Canadian online newspaper reported that two brothers have been jailed for 16 months due to the cyberbullying and sexual exploitation of a 14-year old girl[1]. The cyberbullying had a great impact on the girl over a long period of time. After being victimized for 10 months, the girl still feels frightened and demonstrates symptoms of extreme anxiety. Additionally, last year, two American girls were arrested in relation to the death of a 12-year-old girl who committed suicide after being bullied online for months[2]. Those two girls allegedly sent the victim messages on Facebook calling her ugly.

The two cases above are examples of cyberbullying among adolescents. Cyberbullying has been shown to be a serious concern due to the mental distress and psychological harm it causes (Strasburger et al., 2013). As the concern also relates to social media use among adolescents, it is debatable if social media contribute to bullying behavior among adolescents. Bullying itself is defined as aggressive behavior that is intended to repeatedly hurt an individual who cannot defend her/himself both in physical or non-physical forms (Olweus, 2012).

However, social media enthusiasts who perceive social media as a new tool believe that social media benefit adolescents. They argue that bullying behavior among adolescents has nothing to do with social media. Studies conducted by Valkenburg et al (2006) and Smith et al (2008) found that the use of social media among adolescents positively correlates with self-esteem. Adolescents who have positive face-to-face relationships view interaction in social media as a reflection of the offline relationships and use social media as an additional venue to communicate. Therefore one should be wary of drawing the conclusion that social media contribute to bullying behavior among adolescents. Continue reading “Social Media and Aggressive Behavior: Case Study Analysis on Cyberbullying Among Adolescents”

Posted in Diary

Happy Father’s Day

dad-and-son
TALKING about Father’s Day, it’s just too emotional for me. We didn’t talk a lot as He has 9 kids. He never congratulated me when I was consistently placed in the 1st ranked at school, whereas other kids got new bike when they were only 10th ranked. It took hours for me to ask some money for books and stuff. Hence it drove me to make money on my own since I was 9. Both of us just never express love to each other. It’s just different… We even didn’t have picture together. And all of the sudden He passed away when he was 73 and I was 16.
Things happened for a reason. And I do believe he’s now happy in a better place out there. Allahhummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.
Happy Father’s Day!
Amsterdam, Autumn 2014
Picture taken from here.

 

Posted in Diary, Komunikasi, Umum

National Blogger Day

965799_10152870648670514_1149853440_oI’ve been blogging since June 2007 right after one of my best friends back home taught me how to create one. At first, alike most newbies, I didn’t even know what to write and what to tell. However, since I was studying communication science and has a lot of writing assignments, I basically just uploaded all those stuff on my blog, lol. To be honest, I was quite happy because many people came to my blog even just for the sake of copying my writings (about communication science). I’m happy to share and I don’t give a shit whether they’re gonna put my name on the reference list or not.

And today is the national day of blogger in Indonesia. And it’s already 7 years in total of my existence in Indonesia blogsphere. It’s not easy to maintain consistency to keep writing on regular basis. In early years, I used to update my blog at least once a week. Back then there was no twitter, no hype of facebook and bla bla bla. Visiting blogs used to kinda my favorite activity every night. Commenting and knowing the authors were such lovely enjoyment for me. Continue reading “National Blogger Day”

Posted in Diary, Germany

Berlin, First Stop of Summer Trip


image3

SO, finally I’ve got chance to compile pieces of my scandiplus trip stories last summer. During the trip, I shared everything on Path or Facebook due to its effectiveness and real-time. Obviously, no point to write such long story when you’re enjoying your moment, right? I call this trip as #ScandiPlus Trip: Germany, Denmark, Norway, Sweden, Finland, Russia, and Estonia. This trip is another getaway with a light backpack (7 kg) to 11 cities within 7 countries. Don’t expect this post will tell a lot of stories. It’s just random puzzle.

Continue reading “Berlin, First Stop of Summer Trip”

Posted in Diary, Event, Komunikasi, Umum

Peduli Kesehatan Guru

@1000_guruSAYA kira kita semua sepakat bahwa masing-masing dari kita pasti punya guru idola. Guru yang kita sanjung dan sayangi setengah mati. Sosok yang menjadi panutan serta mereka yang selalu siap sedia membantu kita untuk maju dan bertumbuh. Salahsatu guru yang saya masih ingat betul adalah Pak Endar. Beliau khusus mengajar kelas 5 dan kelas 6 SD di salah satu Madrasah swasta di Palembang. Beliau mengayuh sepeda dari rumah ke sekolah demi mengajar pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan pelajaran sosial lainnya. You know lah kalau sebagian besar guru-guru SD saat itu mengajar hampir semua mata pelajaran. Luar biasa!

Dengan tubuh kurus kerempeng di balik kacamata minus itu, Pak Endar dengan setia mengajar ratusan dari kami setiap harinya. Selain mengajar dan menghadapi bandelnya anak-anak di sekolah, tak lupa bahwa Pak Endar juga adalah sosok seorang kepala keluarga di rumah. Tanggung jawab beliau sebagai suami sekaligus bapak tentu bukan hal yang mudah untuk dijalani. Apalagi bagi seorang pengajar, jam bersama keluarga turut dialokasikan untuk menyiapkan bahan ajar keesokan harinya. Continue reading “Peduli Kesehatan Guru”

Posted in Diary, Press

Untukmu Guruku

BAK-XL_Untukmu-Guru-_Banner_795x443-px(Mei-Juli)DULU saya ingat benar bagaimana saat mengadakan survey ke salahsatu desa di Cisarua, Purwakarta Jawa Barat. Bersama dua relawan Gerakan Indonesia Berkibar, kami  lainnya, kami menempuh waktu kurang lebih dua jam dari Jakarta. Kunjungan ini adalah bentuk survey yang kami lakukan untuk menjawab laporan dari salahseorang simpatisan Gerakan Indonesia Berkibar tentang kondisi sebuah sekolah yang memperihatinkan.

Singkat cerita, perjalanan memakan kurang lebih 2 jam. Sekira pukul 13.00 WIB kami menuju SDN 03 Cisarua. Setelah menggunakan mobil selama 15 menit melalui jalan yang cukup ekstrim kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu boat hingga akhirnya tiba di SDN 03 Cisarua. Yang membuat saya terenyuh adalah fakta bahwa terdapat 3 guru yang dengan setia mengabdi mengajar anak-anak dengan kondisi seadanya. Pak Hendra, Ibu Ema dan Ibu Winie adalah guru-guru yang terus setia mengajar meskipun gajinya kurang dari Rp 200,000 sebulan.  Continue reading “Untukmu Guruku”

Posted in Diary, Netherland

Amsterdam Canal Cruise

SO yeah, nothing much I could tell about what I’ve been doing in the last 4 months in Amsterdam. Just study, a bit traveled in France and Italy in between, and just like others: chilling out. The last part is the most important one. That is really dutch: chilling out, biking everyday, having fun on the boat, barbecuing in the park, etc. What a life!

Last weekend we had a 2-hour canal cruise in Prinsengracht (Prince’s Canal). The weather was okay, not great but just okay and a lil bit windy. Here’s the video that I made few hours ago. Enjoy!

 

Posted in Diary, Press, Umum

Lagi, Artikel tentang Sampoerna

Screen Shot 2014-05-21 at 12.39.54 PMSORE itu notif Facebook yang masuk begitu kencang. Perkara pinjaman pendidikan Sampoerna yang tahun lalu sempat saya posting di sini ternyata kembali berulang. Namun kali ini sedikit berbeda, jika tahun lalu isu yang marak menyoal Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI), artikel yang menyebar di online forum Kaskus kali ini mencoba menguliti USBI (Universitas Siswa Bangsa Internasional) yang baru diresmikan oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) tengah tahun lalu.

Hal ini menarik mengingat tulisan yang mulanya dimuat di kompasiana tersebut memiliki kemiripan dengan artikel tentang ASBI tahun lalu, tentunya dengan identitas yang berbeda. Parahnya, sebagian komentar yang lalu lalang di hot thread tersebut sangat destruktif. Terlebih beberapa komentar bernada negatif yang muncul tidak diimbangi dengan logika berpikir yang sehat. Continue reading “Lagi, Artikel tentang Sampoerna”

Posted in Diary

Karena Masa Depan adalah Hari Ini

Screen Shot 2014-04-12 at 7.15.11 AM

TIDAK pernah terlintas di benak saya bahwa kelak hari ini saya berada di negeri orang. Negeri yang konon pernah membersamai nusantara beratus-ratus tahun lamanya: Belanda. Kali ini bukan untuk berlibur atau bekerja, melainkan sekolah.

Seperti yang pernah saya bagi di postingan sebelumnya, keajaiban tidak datang begitu saja. It takes times. A lot of time. We need to put a lot of efforts to make anything we want, happen. Untuk kasus saya, kuliah master di Belanda. Continue reading “Karena Masa Depan adalah Hari Ini”

Posted in Diary, Komunikasi, Netherland, Travel

Yes, I’m in Holland!

552654_10152164400368399_274824161_nTHE terrible winter was welcoming me when I arrived at Schipol Airport, Amsterdam, last Sunday. It took about 18-hour flight from Jakarta to Amsterdam. A little bit drama occurred shortly before our aircraft take off due to hard rain in Jakarta. And off course, it caused an hour delay in Cengkareng and we were like zombie in the aircraft while waiting for the best time to fly. Continue reading “Yes, I’m in Holland!”

Posted in Diary, Indonesia, Travel

Waisak dan Keharmonisan Negeri

?????????????

SAYA ingin membincang tentang sebuah Maha Karya yang saya yakin teman-teman di sini sepakati. Sebuah karya agung masa lalu tentang kedigdayaan negeri ini. Tentang sebuah kreasi manusia Indonesia yang berjaya pada ratusan tahun yang lalu: The Miracle of Borobudur Temple!

Namun tidak seperti kebanyakan tulisan yang menceritakan kisah Borobudur sebagai sebuah bangunan bersejarah, melainkan sedikit pengalaman pertama saya pada perhelatan akbar tahunan yang berlangsung di sana: Upacara Waisak 2010. Kala di mana saat itu saya masih bekerja untuk sebuah organisasi pendidikan dan budaya, milik salahsatu konsorsium Australia, ACICIS (Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies) yang berlokasi di Yogyakarta. Continue reading “Waisak dan Keharmonisan Negeri”

Posted in Diary, Resensi, Umum

LPDP Scholarship Awardee Batch VI

2SO.. I was away for about 12 days due to leadership training conducted by the Ministry of Finance between 2 to 12 October. The training was conducted at three different venues: Gumati Hotel and Resort, Salak Mountain, and TNI AU camp (Halim Perdanakusuma Airport). What happened? Yes dude, I was just awarded with the LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan – Indonesia Endowment Fund for Education) Scholarship which is managed by the LPDP.  I’ll tell you in more details about the scholarship later ya :p

We got a lot  of trainings and classes related to the leadership theories and practices. Well, although I have joined many kind of leadership trainings and experienced leader role, I found that this training was more special than the previous ones. Why? It’s simply because the participants were all awardee candidates that were very smart and professionals. So i felt so blessed! Some of them will go to study master and doctor at Oxford, Cambridge, MIT, Harvard, and any other top universities around the Globe! I felt goosebump! Maaaaan…

So… here it is the video of our 12 days! Continue reading “LPDP Scholarship Awardee Batch VI”

Posted in Ads, Diary, Umum

Karena Menyegarkan Itu Menyenangkan

79b85c3d75306055d3c30a5c1e30eea7SEMPAT di salah satu postingan saya dua tahun lalu, saya ceritakan bahwa sukar rasanya untuk tinggal di ibukota. Tujuh tahun tinggal di Jogja sungguh menyulitkan perantau seperti saya untuk memilih Jakarta.

That’s really obviously easy, right? I mean, it’s supposed to be really easy to choose between Jakarta and Jogja. Seharusnya pilihan kali ini begitu hitam dan putih. Begitu mudah…

You name it lah… ada begitu banyak cerita yang tidak mengenakan mengenai Jakarta. Kota yang tidak ramah, macet yang menggila, hebohnya banjir, hingga cuaca dan polusi udara yang sepertinya sudah melewati kadar seharusnya. Konon menurut World Bank, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City.

Sebagai warga Jakarta yang baru saja menggenapi 2 tahun tinggal pada April lalu, saya merasakan betul dampak dari tingkat polutan yang tinggi ini. Aktivitas yang padat rasa-rasanya membuat saya kekurangan waktu  untuk mengurus diri. It sounds really exaggerate, but yes it is obviously a big deal for me! Continue reading “Karena Menyegarkan Itu Menyenangkan”

Posted in Ads, Diary, Umum

Bekerja dan Berproses

Muhammad Solihin Fikri_03_Kelas Inspirasi

SERINGKALI beberapa orang menganggap keadaan saya saat ini begitu menyenangkan. Sebagian dari mereka kerap mengira apa yang saya rasakan saat ini sudah berada pada level ideal. Mempunyai pekerjaan yang selaras dengan hobi dan minat, beraktivitas luar kantor yang cukup menarik serta memiliki waktu yang cukup fleksibel untuk liburan dan jalan-jalan. Ah padahal…. *suasana mendadak hitam putih*

Lulus di awal tahun 2009 dengan nilai akademis yang cukup baik serta dibekali dengan pengalaman organisasi yang mumpuni ternyata tidak menjadi awal yang indah bagi saya. Butuh 6 bulan menghabiskan tabungan pribadi untuk menyambung hidup dengan status pengangguran. Well, nilai akademik saya tidak cukup berhasil meyakinkan perusahaan-perusahaan besar itu meskipun sebelum lulus kuliah saya sempat kerja full-time di DetikCom Jogja.

Coba baca postingan saya di sini. Baca dan rasakan getir pahitnya ditolak sana-sini. Tidak diinginkan, tidak dipedulikan dan merasa tidak diakui pencapaiannya. Pernah merasakannya? Continue reading “Bekerja dan Berproses”

Posted in Diary, Malaysia, Travel

It’s Priceless to be with your Mom

1236487_10151838353403399_2123023921_nHAVE you found out what the best feeling is in your entire life? For me, YES it’s definitely something that makes my mom happy! There it is .. Having such a small family trip a few weeks ago was just incredibly awesome for me.  I took my mom along with one of my sisters to have such a small family trip in Kuala Lumpur (KL), Malaysia. This is my very first time ever after having a lot of solo trips in my entire life. It’s just dramatically awesome knowing the fact that being together with your beloved family is just priceless.

As you’re aware, I have been away from home right after I graduated from high school. Living in Jogja alone for 7 years and then straight away continue living a life in Jakarta for the last 2,5 years is just adventurous for me.  This is tough… but the life must go on, honey.

Anyways, at first, we’re supposedly to have this trip in June. I already arranged everything: accommodation and air ticket both for my mom and my sister. Everything  was well organized and prepared. However, since I got invited to go to the US for the whole 2 weeks, I regretfully postponed the trip in September.

Continue reading “It’s Priceless to be with your Mom”

Posted in America, Diary, Travel

I’m going to America…

421891_10151686222048399_13237390_nddRASA itu masih ada hingga kini. Kala pertama dihubungi oleh Kedutaan Besar Amerika di awal April lalu…

Embassy: “Hallo, Fikri? Bisa ditelpon sebentar?”

Saya: “Iya mbak, bisa. Gimana gimana?”

Embassy: “Iya jadi kita masukan kamu ke dalam shortlist program IVLP ya. Berangkatnya mungkin sekitar bulan September / November lah.”

Saya: “Eh serius??”

Embassy: “Iya belum pasti sih. Nanti kita proses dulu. Berdoa saja yang terbaik”

Lalu percakapan dilanjutkan dengan pengisian data lalala yeyeye lalala yeyeye…

Satu bulan kemudian tepatnya di akhir Mei………………. Continue reading “I’m going to America…”

Posted in Diary, Japan, Travel

Osaka dan Takoyaki

osaka0JAPAN!” Rencana perjalanan yang ditelah dibincang sejak akhir 2011 pun akhirnya terlaksana di tengah tahun lalu. Again, thanks to Air Asia yang membuat trip 9 hari itu tidak begitu memberatkan. Terlepas dari biaya hidup di negeri Sakura yang sungguh mahal, setidaknya trip kali ini tidak begitu memberatkan kantong di awal.

Bersama beberapa teman Rotaract Semanggi, Jepang menjadi sebuah destinasi yang menawarkan pengalaman istimewa tak terlupakan! Perpaduan yang unik antara keramahan budaya serta kemajuan teknologi serta infrastruktur yang canggih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi. Selama 9 hari tersebut, saya cukup berhasil mengeksplor Osaka, Kyoto, Tokyo, dan Hiroshima!

Rute perjalanan udara Jakarta – Kuala Lumpur – Osaka yang menempuh sekitar 6 jam tidak begitu berarti dibanding excitement yang saya rasakan selama di pesawat. This’ just soooo real, saya akan menginjak negara yang membangun negerinya lewat mimpi melalui tokoh-tokoh kartun di beragam komik yang kita akrabi sejak kecil. Mulai dari Doraemon, Hatori, Sin Chan, P Man, Candy Candy, Satria Baja Hitam, Ultra Man, hingga Gaban! *masih ingat kan istilah Gaban datang dari mana?* Dan OSAKA, menjadi kota pertama yang saya singgahi. Continue reading “Osaka dan Takoyaki”

Posted in Diary, Press

Pinjaman Dana Pendidikan Sampoerna Academy

SADUA minggu belakangan tulisan berjudul “Jebakan Bantuan Pendidikan Sampoerna Academy” yang dimuat di artikel Kompasiana kerap mewarnai timeline twitter saya. Mengetahui saya bekerja di lembaga yang mengelola sekolah berstandar internasional setingkat SMA itu, serta-merta teman-teman saya memenuhi tab mention di linimasa. Alih-alih kecewa, saya justru bahagia mengingat banyaknya teman yang merespon (dengan berbagai intonasi). Setidaknya ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap kualitas pendidikan bangsa, bukan?

Menanggapi isu ini, Putera Sampoerna Foundation (PSF) justru mencoba menyelesaikan masalah ini secara pribadi langsung ke penulis yang bersangkutan. Namun gayung pun tak bersambut. Penulis artikel tersebut tidak merespon private message yang dilayangkan PSF ke inbox akun Kompasiana miliknya. Terlepas dari terminologi “jebakan” yang dimaksud, saya sebagai bagian dari institusi besar ini sedikit ingin mengupas tentang filosofi skema program bantuan pendidikan Sampoerna Academy.

Continue reading “Pinjaman Dana Pendidikan Sampoerna Academy”

Posted in Ads, Diary

Satu Nomor tidak Cukup

mobile-number-portability-switch-from-one-operator-to-anotherKONON, ada semacam kesepakatan tidak tertulis bahwa di Indonesia, sedikitnya kita harus memiliki dua nomor HP (dan gadget) sekaligus. Terlepas dengan berbagai alasan semisal mobilitas dan harga, ini merupakan fenomena unik mengingat sebagian besar pengguna gadget (kelompok masyarakat kelas menengah) memang melakukannya. Begitupun dengan saya. Sebagai pengguna media sosial, saya sendiri memiliki beberapa nomor HP tentunya.

Dulu ketika saya masih bekerja di salahsatu perusahaan Australia di Jogja, setiap semester saya harus menangani mahasiswa asing yang kerap datang dan pergi. Impresi mereka sama: kenapa orang Indonesia gemar sekali gonta ganti nomor HP dan memiliki lebih dari satu gadget. Jadi ketika misalnya ditanya nomor HP, jawaban justru pertanyaan balik: providernya apa dulu? Alasannya tentu masalah harga dan berbagai program yang ditawarkan sang provider. Again, this reason simply didn’t make any sense to apply for such a personal number! Nah, justru dari situlah beberapa orang di Indonesia, I found that they must, at least, have one default number, and the the rest is, you would say, the “gonta-ganti” number 😀

Continue reading “Satu Nomor tidak Cukup”

Posted in Diary, Travel, Turkey

Cappadocia dan Keindahannya #TurkeyTrip2

WOOOOOO akhirnya sempat juga menyambung tulisan lanjutan perjalanan saya berkeliling Turki tempo hari. Kalau di tulisan sebelumnya hanya sedikit mengeksplor Istanbul, postingan kali ini akan membahas Cappadocia. Kota cantik berjuta misteri dengan lanskap alamnya yang mengagumkan!!

Kalau teman-teman sempat googling tentang Cappadocia, maka ratusan gambar yang menakjubkan akan muncul di layar komputer dengan segera. Pokoknya komen pertama kali yang muncul dari mulut saya adalah: “pengeeeeen…!!” LOL

Kira kira begitulah di awal perencanaan saya pergi ke sini. Berdua dengan Monik (@komediputar), kami mampir ke destinasi ke dua dalam long trip backpackeran ini. Lalu mengapa Cappadocia? Bukankah foto paling atas sudah menjelaskan semuanya? Continue reading “Cappadocia dan Keindahannya #TurkeyTrip2”

Posted in Ads, Diary, Event, Press, Resensi, Umum

Mandiri Karnaval di Teriknya Jakarta

MINGGU lalu merupakan pekan yang cukup hectic di Jakarta. Berbagai acara berderet di daftar agenda. Pameran lah, konser musiklah, undangan gathering ini itu lah… Lariiiiiiiiiiiis manis! Termasuk acara Mandiri Karnaval yang diadakan di parkir timur Senayan. Yang bikin semangat ke acara perayaan ultah Bank Mandiri ke-14 ini sebetulnya selain acaranya yang menarik, juga karena berniat kopdar dengan teman-teman blogger Kopdar Jakarta  tercinta =D

Tepat pukul 11.30 siang saya pun tiba di lokasi. Kebayang dong teriknya ibu kota di jam segitu. Apalagi parkir timur senayan terbuka dengan luasnya… puanase puoool! Namun demikian teriknya Minggu siang tidak mengurunkan niat saya ke sana. Terlebih buktinya, ratusan orang menyemut di pelataran parkir di salah satu stadion terbesar itu. Continue reading “Mandiri Karnaval di Teriknya Jakarta”

Posted in Diary, Resensi, Teknologi, Umum

Gadget Baru Samsung Itu

PERTAMA kali mengenal Samsung adalah dulu ketika masih berkuliah di Jogja, bersama Samsung SGH 800 yang konon merupakan produk-produk awal ketika Samsung muncul di industri cellphone tanah air. Lalu selang sekian tahun, pengalaman bermain main dengan gadget dari negeri Ginseng ini beralih ke Samsung Galaxy Tab 10″ tipe P7500 yang saya beli akhir tahun lalu. Selang beberapa bulan dari situ, peruntungan saya kembali datang dengan memenangi kontes salah satu es krim dengan Galaxy Tab 2 7 inches sebagai hadiahnya. Jadi ya dalam kurun waktu yang berdekatan, Galaxy Tab saya sudah dua jumlahnyaaaaa….. #horangkayah

Namun jangan sedih, koleksi Samsung saya gak hanya sampai di situ sodara sodara. Begitu menghadiri acara blogger gathering yang diadakan oleh salah satu provider terkemuka, Samsung Galaxy Y yang menjadi salah satu doorprizenya pun hadir di genggaman saya. Laluuuuu.. selang dua minggu yang lalu, berkat postingan #AndroidNation saya yang ini membuat saya harus pasrah menjadi jawara dengan (again) Samsung Galaxy Tab 2 yang baru! #monggo #silahkan #hitung #sendiri Continue reading “Gadget Baru Samsung Itu”

Posted in Diary, Press

Menang di Gebyar Tahapan BCA

TUNGGU dulu. Tarik napas… perlahan, pastikan tak ada logam berat yang kiranya akan melayang ke depan monitor Anda. Karena saya khawatir setelah kamu membaca judul postingan ini, jiwa kamu terbakar, emosi kamu panas tak karuan, hingga setiap orang di depan rasanya ingin begitu saja dipanggang. #iya #ini #lebay

Satu satunya saya melakukan tindak preventif di atas adalah untuk menghindari cercaan teman-teman yang mendapati saya sering menang atau beruntung mendapatkan hadiah hadiah gratisan. Mulai dari liburan gratis ke luar negeri, hadiah berbagai gadget canggih,  hingga terakhir saya  dapat emas 10 gram dari salah satu es krim yang lagi hits itu! #pamer #ditoyor Continue reading “Menang di Gebyar Tahapan BCA”

Posted in Diary

Indomie dan Backpacker

KALAU ada cinta seawet cinta saya sama indomie pake telor dan cabe rawit, beri tahu saya, mungkin saya akan berusaha mengejarnya hingga bahkan ke negeri Sakura 😀 #iyainilebay #aceritanyaabisdarijepang #pamer 😐

Seperti kebanyakan masyarakat Indonesia lainnya di mana pun kita berada, memang lidah tak kan pernah bohong. Rasa bumbu yang kuat di banyak masakan Indonesia menjadi salah satu alasan utama untuk merindukan tanah air tercinta. Bagaimana pun caranya, pengalaman mendapatkan sambal, penyedap rasa dan bumbu instant menjadi angin surga yang menuntaskan kerinduan tadi.

Sebagai backpacker pemula, tentu merindukan masakan lokal menjadi tantangan tersendiri ketika harus memberanikan diri tinggal sekian lama di negeri orang. Rasa hambar yang menyiksa di banyak masakannya membuat diri harus pintar pintar mencari celah agar makanan diterima lidah. Nah, salah satu yang saya lakukan adalah menjadikan indomie goreng sebagai salah satu bekal perjalanan. Mulai dari rasa sop ayam, rendang, hingga mie goreng original.

Continue reading “Indomie dan Backpacker”

Posted in Diary, Event, Singapore, Travel

Berkunjung ke Microsoft Singapore

YANG namanya rejeki emang gak ke mana ya. Kapanpun dan seberapa besar pun bentuknya tidak akan pernah terduga oleh siapapun. Jika Tuhan sudah berkehendak A maka jadilah A. Demikianlah yang saya yakini hingga kini. Hingga bulan ke -tujuh tahun ini, saya sudah berkeliling ke Thailand dan Turki serta telah merencanakan ke Jepang di awal September nanti. Namun lagi lagi yang namanya rejeki, Minggu lalu saya pun diterbangkan ke Singapore oleh Microsoft Indonesia bersama belasan rekan lainnya yang juga hoki!

Keberangkatan saya ke Singapore kali ini adalah buah atas kemenangan saya dalam kontes “Fast Browse & Win” yang diadakan oleh Microsoft Indonesia dan Telkom Speedy. Campaign yang digawangi oleh Plasa MSN ini dilakukan dengan menggunakan Facebook dan Twitter sebagai channel komunikasi. Dengan membagikan link download #IE9 serta menjawab kuis harian, saya menjadi salah satu dari 9 pemenang yang beruntung itu. Selain masing masing pemenang boleh membawa satu teman untuk terbang, akomodasi serta konsumsi selama dua hari di sana pun ditanggung pihak penyelenggara.  Continue reading “Berkunjung ke Microsoft Singapore”